Thursday, March 3, 2016

Bazi (八字) - Empat Pilar

Selain siklus duabelas tahunan atau capjie shio yang digunakan untuk menghitung / mencacah tahun berdasarkan peredaran bulan, terdapat juga siklus enampuluhan (sexagenary cycle) yang digunakan untuk mencacah tahun, bulan, hari, dan jam berdasarkan peredaran matahari. Setiap 60 tahun, 60 bulan, 60 hari, atau 60 jam pencacahan dimulai kembali dari awal. Uniknya hitungan tidak dinyatakan dengan menggunakan angka melainkan dengan memakai 60 buah pasangan huruf mandarin seperti diperlihatkan dalam Tabel 1. Enampuluh Jiazi. Pencacahan dimulai dari Jiazi kemudian Yichou dan seterusnya sampai Guihai. Setelah itu pencacahan akan dimulai kembali dari Jiazi.

Baca seluruhnya...

Tabel ini sesungguhnya dibangun berdasarkan dua set atau himpunan huruf-huruf yang disebut 10 Tiangan (天干) atau 10 Batang Langit dan 12 Dizhi (地支) atau 12 Cabang Bumi yang dipasangkan secara berurutan. Karena huruf mandarin biasanya dituliskan dari atas kebawah seperti membentuk sebuah pilar (kolom) maka sepasang huruf tadi disebut Pilar.

Untuk mencatat waktu secara lengkap diperlukan empat buah pilar (Pilar Tahun, Pilar Bulan, Pilar Hari, dan Pilar Jam). Karena keempat pilar ini tersusun atas delapan buah huruf mandarin maka disebut juga sebagai Bazi (八字) atau hasta aksara. Contoh berikut ini menunjukan tiga buah ekspresi waktu yang sama.
  • 18 Februari 2016 09:49 AM,
  • Ciagwee Capit (bulan lunar pertama hari ke sebelas) Tahun Kera (2567 Anno Konghucu) pukul 09:49 AM.
  •  
  • Hasta Aksara Empat Pilar
Tabel 1. Enampuluh Jiazi
Enampuluh Jiazi
Yang sedikit berbeda adalah pernyataan jam, karena disini digunakan rentang jam shi dimana satu hari dibagi menjadi 12 jam shi.

Tabel 2. Pembagian Waktu Dalam Sehari
Shi 時Rentang Jam
Zi 子 23:00 - 23:59
00:00 - 00:59
Chou 丑 01:00 - 02:59
Yin 寅 03:00 - 04:59
Mao 卯 05:00 - 06:59
Chen 辰 07:00 - 08:59
Si 巳09:00 - 10:59
Wu 午11:00 - 12:59
Wei 未13:00 - 14:59
Shen 申15:00 - 16:59
You 酉17:00 - 18:59
Xu 戌19:00 - 20:59
Hai 亥21:00 - 22:59

Aspek Astrologi

Sepuluh Batang Langit (Tiangan) “diturunkan dari langit untuk mengukur ruang-arah”, sedangkan Duabelas Cabang Bumi (Dizhi) “diciptakan dari bumi untuk mengukur waktu-musim”. Ditambah dengan falsafah Yin-Yang Lima-unsur (陰陽五行) dari Taoisme terbentuklah dasar dari seni analisis Bazi, salah satu cabang seni astrologi tionghoa.

Tentu saja istilah 'diturunkan dari langit' atau 'diciptakan dari bumi' sesungguhnya adalah pengalaman empirik dari bangsa Tiongkok kuno itu sendiri. Penyematan arah mata angin kepada Batang Langit adalah berdasarkan letak geografis negeri Tiongkok. Unsur api (Bing dan Ding) dianggap mewakili bagian atau arah Selatan yang lebih hangat dibandingkan Utara Tiongkok sedangkan unsur Tanah dianggap netral dan mewakli arah Pusat. Demikian juga untuk Cabang Bumi. Unsur Kayu (Yin dan Mao) yang mewakili tanaman bertumbuh kembang kembali di musim Semi. Jadi Yin dan Mao disematkan atribut musim semi, dan demikian juga untuk yang lainnya diturunkan dengan pola pikir yang sama seperti ini. Sedangkan Tanah dianggap netral dan diberikan atribut musim peralihan yaitu interval waktu diantara 2 musim berdekatan.

Kekhasan dari astrologi ini adalah pemakaian simbol / aksara untuk menunjukan suatu sekuens proses atau perubahan dan bukan nomor urut angka-angka tanpa makna. Huruf Jia(甲) misalnya, mewakili fungsionalitas kayu-yang dan arah timur sedangkan huruf Xu(戌) mewakili fungsionalitas tanah-yang dan musim peralihan dari musim gugur ke musim dingin.

Batang Langit dan Cabang Bumi yang disertai perlambangan Lima Unsur, Arah, Musim, dan Polaritas ditunjukan dalam Tabel 3 dan Tabel 4. Kedua tabel tersebut merupakan dasar dari seni analisis Bazi.

Tabel 3. Sepuluh Batang Langit, Yinyang 5-Unsur dan Ruang/Arah
10 Batang Langit, Yinyang 5-Unsur dan Ruang-Arah

Tabel 4. Duabelas Cabang Bumi, Yinyang 5-Unsur dan Waktu/Musim
12 Cabang Bumi, Yinyang 5-Unsur dan Waktu-Musim

Bersambung......Menghitung Shio dan Pilar Tahun.